Minggu, 02 April 2017

METODE PENELITIAN AKUNTANSI

METODE PENELITIAN AKUNTANSI


Konsep Dasar Penelitian
Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu.
Cara ilmiah berati kegiatan itu dilandasi oleh metode keilmuan.
Metode penelitian akuntansi dapat diartikan sebagai cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data yang obyektif, valid, dan realibel, dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan dan dikembangkan suatu pengetahuan, sehingga dapat digunakan untuk memahami, memcahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang akuntansi.

Jenis-jenis Penelitian
1. Menurut tujuan adalah murni dan terapan
2. Menurut pendekatan adalah survey, ex. post facto. eksperimen, naturalistik, police research, action research, evaluasi, dan sejarah.
3. Menurut tingkat eksplanasi adalah deskriptif, komparatif, dan asosiatif.
4. Menurut jenis data adalah kuantitatif, kualitatif, dan gabungan keduannya.

Karakteristik Proses Penelitian
1. Penelitian harus sistematis.
2. Penelitian harus logis.
3. Penelitian harus empiris.
4. Penelitian mempunyai sifat reduktif.
5. Penelitian bersifat replicable dan trasmitable

Proses Penelitian
1. Proses penelitian naturalistik/kualitatif bersifat siklus.
2. Proses penelitian kuantitatif bersifat linier.

Ruang Lingkup Penelitian Akuntansi
1. Menguasai materi yang akan diteliti (akuntansi)
2. Menguasai metodologi.

Variabel
Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau aspek dari orang atau obyek yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.
Macam variabel
1. Variabel independen
2. Variabel dependen
3. Variabel moderator
4. Variabel intervening
5. Variabel kontrol


Paradigma Penelitian
Paradigma adalah suatu pandangan terhadap dunia dan alam sekitasnya yang merupakan perspektif umum, suatu cara untuk menjabarkan masalah-masalah dunia nyata yang komplek. (Patton)
Paradigma penelitian adalah pandangan atau model, atau pola pikir yang dapat dijabarkan berbagai variabel yang diteliti kemudia membuat hubungan antara suatu variabel dengan variabel yang lain, sehingga akan mudah dirumuskan masalah penelitiannya, pemilihan teori yang relevan, rumusan hipotesis yang diajukan, metode/strategi penelitian, instrumen penelitian, teknik dan analisa yang digunakan serta kesimpulan yang diharapkan.

Masalah
Suatu penelitian berangkat dari satu masalah. Masalah adalah penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa yang benar-benar terjadi.
Masalah penelitian yang baik adalah:
1. Masalah harus feasible
2. Masalah harus jelas
3. Masalah harus signifikan
4. Masalah bersifat etis.
Bentuk-bentuk permasalahan penelitian dikembangkan berdasarkan tingkat eksplanasi yaitu:
1. Permasalahan deskriptif
Permasalahan deskriptif adalah suatu permasalahan yang berkenaan dengan variabel mandiri, yaitu tanpa membuat perbandingan dan menghubungkan.
Contoh: Berapa persen penggunaan modal kerja di perusahaan X?
Seberapa baik penggunaan metode persedian LIFO di perusahaan Y?
2. Permasalahan komparatif
Permasalahan komparatif adalah suatu permasalahan penelitian bersifat membandingkan keberadaan suatu variabel pada dua sampel atau lebih.
Contoh: Adakah perbedaan sistem akuntansi antara perusahaan dagang dan jasa?
Adakah kesamaan SPI antara perusahaan dagang dan jasa?
3. Pemasalahan asosiatif
Permasalahan asosiatif adalah suatu pertanyaan penelitian yang bersifat menghubungkan dua variabel atau lebih. Permasalahan asosiatif dibagi tiga macam yaitu:
a. Hubungan simetris adalah suatu hubungan antara dua varaiabel atau lebih yang bersifat kebersamaan.
Contoh: Adakah hubungan antara sistem akuntansi dengan sistem pengendalian intern?
b. Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat.
Contoh: Adakah pengaruh penggunaan modal pinjaman terhadap rentabilitas perusahaan?
c. Hubungan interaktif adalah hubungan yang saling mempengaruhi.
Contoh: Hubungan antara laba dan penjualan.
Hubungan antara rentabilitas dan modal

Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.
Bentuk-bentuk hipotesis penelitian sangat terkai dengan rumusan masalah penelitian.
1. Hipotesis deskriptif
Contoh permasalahan:
Berapa persen penggunaan modal kerja di perusahaan X?
Maka hipotesis nol: Penggunaan modal kerja di perusahaan X = 65%
Sedangkan hipotesis statistik: Ho: ? = 65%; Ha: ? ? 65%.

2. Hipotesis komparatif
Contoh permasalahan:
Adakah perbedaan sistem akuntansi antara perusahaan dagang dan jasa?
Maka hipotesis nol: tidak terdapat perbedaan sistem akuntansi antara perusahaan dagang dan jasa
Sedangkan hipotesis statistik: Ho: ? 1 = ? 2; Ha: ? 1? ? 2.
3. Hipotesis asosiatif
Contoh permasalahan:
Adakah hubungan antara sistem akuntansi dengan sistem pengendalian intern?
Maka hipotesis nol: Tidak terdapat hubungan sistem akuntansi dengan sistem pengendalian intern
Sedangkan hipotesis statistik:
Ho: ? = 0, Tidak terdapat hubungan sistem akuntansi dengan sistem pengendalian intern
Ha: ? ? 0, Terdapat hubungan sistem akuntansi dengan sistem pengendalian intern
Contoh permasalahan:
Adakah pengaruh penggunaan modal pinjaman terhadap rentabilitas perusahaan?
Maka hipotesis nol: Tidak ada pengaruh penggunaan modal pinjaman terhadap rentabilitas perusahaan
Sedangkan hipotesis statistik:
Ho: ? = 0, Tidak ada pengaruh penggunaan modal pinjaman terhadap rentabilitas perusahaan
Ha: ? ? 0, Ada pengaruh penggunaan modal pinjaman terhadap rentabilitas perusahaan

Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Teknik sampling
1. Probability sampling
Teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
a. Simple random sampling
Teknik ini dalam pengambilan sampel dari semua anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam anggota populasi (populasi dianggap homogen).
b. Proportionate stratified random sampling
Teknik ini dalam pengambilan sampel dari semua anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proposional.
c. Disproportionate stratified random sampling
Teknik ini dalam pengambilan sampel dari populasi berstrata tetapi tidak kurang proposional.
d. Area (cluster) sampling (sampling menurut daerah)
Teknik ini dalam pengambilan sampel dari obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas.



2. Non-probability sampling
Teknik sampling yang memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
a. Sampling sistematis
Teknik penentuan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.
b. Sampling kuota
Teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.
c. Sampling Aksidental
Teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
d. Purposive sampling
Teknik penentuan sampel untuk tujuan tertentu saja.
e. Sampling jenuh
Teknik sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.
f. Snowball sampling
Teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian sampel ini disuruh memilih teman-temannya untuk dijadikan sampel.

Skala Pengukuran dan Instrumen Penelitian

Dalam melakukan penelitian sering kali kita mendapatkan data. Data tersebut sering kita jumpai berupa kata, angka, gambar, sketsa dan lain-lain. Dalam hal ini, data dibagi menjadi dua macam yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Untuk lebih jelasnya anda perhatikan skema gambar berikut ini:
Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk data, kalimat, dan gambar. Data kuantitatif adalah data dalam bentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan (skoring: baik sekali = 4, baik = 3, kurang baik = 2 dan tidak baik = 1).

Data kuantitatif dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Data diskrit/nominal adalah data yang hanya dapat digolong-golongkan secara terpisah, secara diskrit atau kategori. Data ini diperoleh dari hasil menghitung, misalnya di suatu kelas ada mahasiswa terdiri dari 30 pria dan 40 wanita.

2. Data kontinum adalah data yang bervariasi menurut tingkatan dan ini diperoleh dari hasil pengukuran. Data ini dibagi menjadi:
a. Data ordinal adalah data yang bentuk rangking atau peringkat, misalnya juara 1, juara 2, dan juara 3. Bila dinyatakan dengan skala, maka jarak satu data dengan data yang lain tidak sama.
b. Data interval adalah data yang jaraknya sama tetapi tidak mempunyai nilai nol (0) absolut/mutlak. Contoh skala inteval terdapat pada skala thermometer dimana mempunyai jarak yang sama dan nol (0) derajat mempunyai arti bahwa suhu ruangan/badan 0OC.
c. Data rasio adalah data yang jaraknya sama, dan mempunyai nilai nol mutlak. Contoh skala rasio adalah tentang berat badan, tinggi badan.

Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.
Dengan skala pengukuran nilai-nilai variabel yang diukur dengan instrumen tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk angka, sehingga akan lebih akurat, efisien dan komunikatif. Dalam pengukuran sikap, sikap kelompok orang akan diketahui tingkat gradasi dari suatu skala sikap. Macam-macam skala pengukuran dapat berupa skala nominal, skala ordinal, skala interval dan skala rasio, dari pengukuran itu akan menghasilkan data nominal, data ordinal, data interval dan data rasio.

Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat untuk mengukur variabel-variabel yang diteliti. Bentuknya ada yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang berdasarkan variabel-variabel penelitian dan ada instrumen penelitian yang sudah dibakukan biasanya jika alat analisis bukan alat analisis statistik.

Model-model skala pengukuran
1. Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Bentuk instrumen penelitian yang digunakan skala likert dapat dibuat dalam bentuk checklist atau pilihan berganda.
2. Skala Guttman adalah skala yang digunakan untuk mengukur jawaban yang tegas, yaitu “ya-tidak”, “benar-salah” dan lain-lain.
3. Skala Sematic Deferential adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, hanya bentuknya tidak pilihan ganda atau cheklist, tetapi disusun dalam satu garis kontinum yang jawabannya sangat positifnya terletak di bagian kanan garis dan jawabnnya yang sangat negatif terletak di bagian kiri garis atau sebaliknya.
4. Rating scale adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap yang berasal dar data kualitatif yang dikemudian dikuantitatifkan dan kemudian ditasirkan dalam pengertian kualitatif.

Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Pengujian Validitas Instrumen
1. Pengujian validitas konstruksi (construct validity)
Pengujian validitas konstruksi didasarkan pada teori yang selanjutnya dikonsultasikan dengan para ahli.
2. Pengujian validitas isi (content validity)
Pengujian validitas isi dengan cara membandingkan antara isi instrumen dengan isi materi pelajaran yang telah diajarkan.


3. Pengujian validitas eksternal
Pengujian validitas eksternal dengan cara membandingkan (untuk mencari kesamaan) antara kriteria yang ada pada instrumen dengan fakta-fakta empiris yang telah terjadi di lapangan.

Pengujian Reliabilitas Instrumen
1. Test-retest
Instrumen penelitian diuji dengan cara mencoba instrumen beberapa kali kepada responden.
2. Membuat dua instrumen yang equivalen
Instrumen yang equivalen adalah pernyataan yang secara bahasa berbeda, tetapi maksudnya sama.
3. Gabungan
Pengujian reliabilitas dilakukan dengan cara mencoba dua instrumen yang equivalen itu beberapa kali, ke responden yang sama.
4. Internal consistency
Pengujian reliabilitas dilakukan dengan cara mencoba instrumen cukup sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah suatu cara untuk mengdapatkan data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara:
1. Interview (wawancara)
Wawancara adalah suatu cara yang dilakukan melalui tatap muka maupun dengan via telepon dengan maksud mendapatkan data. Dalam teknik ini biasanya peneliti masih mencari masalahnya tetapi ada juga yang sudah menemukan masalah dengan teknik ini peneliti membuat pertanyaan berdasarkan variabel penelitian. Dari perbedaan tersebut maka dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Wawancara terstruktur adalah teknik pengumpulan data bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dlama melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyan tertulis yang alternatif jawabannya pun telah disiapkan.
b. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.

2. Angket (kuesioner)
Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Prinsip dalam penulisan angket sebagai teknik pengumpulan data
a. Prinsip penulisan
b. Pengukuran
c. Penampilan fisik

3. Observasi
Merupakan teknik pengumpulan data dimana peneliti melakukan kegiatan yang diamati oleh peneliti dan ada pula yang hanya mengamati kegiatan dari masalah yang akan diteliti. Biasanya masalah penelitian yang memerlukan teknik pengumpulan data seperti ini adalah mengenai prilaku manusia, prose kerja, gejala-gejala alam dan lain-lain. Teknik Observasi ini dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Observasi berperanserta adalah peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian.
b. Observasi nonpartisan adalah peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen.


TEKNIK ANALISIS DATA

Kegiatan dalam analisis data adalah: mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dan seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti. melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Untuk penelitian yang tidak merumuskan hipotesis, langkah terakhir tidak dilakukan.

Macam Teknik Analisis Data
1. Alat analisis keuangan
a. Rasio likuiditas
b. Rasio rentabilitas
c. Analisis break even point
d. dll
2. Statistik
a. Statistik Deskriptif dan Inferensial
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang beriaku untuk umum atau generalisasi. Penelitian yang dilakukan pada populasi (tanpa diambil sampelnya) jelas akan menggunakan statistic deskriptif dalam analisisnya. Tetapi bila penelitian dilakukan pada sampel, maka analisisnya dapat menggunakan statistik deskriptif maupun Inferensial Statistik deskriptif dapat digunakan bila peneliti hanya ingin mendeskripsikan data sampel, dan tidak ingin membuat kesimpulan yang beriaku untuk populasi di mana sampel diambil. Tetapi bila peneliti ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi, maka teknik analisis yang digunakan adalah statistik inferensial.
Statistik Inferensial, (sering juga disebut statistik induktif atau statistic probabilitas), adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberiakukan untuk populasi. Statistik ini akan cocok digunakan bila sampel diambil dari populasi yang jelas, dan teknik pengambilan sampel dari populasi itu dilakukan secara random.
b. Statistik Parametris dan Nonparametris
Statistik parametris digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistic, atau menguji ukuran populasi melalui data sampel (data berupa interval dan rasio). Statistik nonparametris sering disebut distribusi free karena tidak banyak asumsi-asumsi yang dipakai seperti dalam statistic parametris (data berupa nominal dan ordinal).


Cara menentukan alat analisis statistik yang digunakan yaitu:
1. Tentukan macam datanya (contoh: ordinal)
2. Tentukan bentuk hipotesisnya (contoh: Asosiatif/ hubungan)
3. Tentukan titik temu antara kolom (bentuk hipotesis) dan baris (macam data) maka alat analisis data yang digunakan adalah spearman rank correlation

sumber: http://setyobudiutono.blogspot.co.id/2009/06/handout-metode-penelitian-akuntansi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar