Sistem Informasi Manufacturing (JIT
& MRP System)
Pengertian Just In Time (JIT)/Definisi Konsep JIT
Pengertian Just In Time (JIT)/Definisi Konsep JIT
JIT (Just in Time) adalah suatu
sistem yang memusatkan eliminasi aktivitas pemborosan dengan cara memproduksi
produk sesuai dengan permintaan konsumen dan hanya membeli bahan sesuai dengan
kebutuhan produksi .
Tujuan strategis JIT adalah :
1. Meningkatkan Laba
2. Memperbaiki posisi
persaingan perusahaan
Tujuan tersebut dapat
dicapai dengan cara :
1. Mengeliminasi
atau mengurangi persediaan
2. Meningkatkan
mutu
3. Mengendalikan aktivitas supaya biaya rendah
(sehingga memungkinkan harga jual rendah dan laba meningkat)
4. Memperbaiki
kinerja pengiriman
JIT pemanufakturan didasarkan pada konsep :
1. Hanya
memproduksi produk sejumlah yang diminta oleh konsumen (kuantitas)
2. Memproduksi
produk bermutu tinggi
3. Memproduksi
produk berbiaya rendah
4. Memproduksi
produk berdaur waktu yang tepat
5. Mengirimkan produk pada
konsumen tepat waktu
JIT mempunyai
4 aspek pokok yaitu sebagai berikut :
1. Semua
aktivitas yang tidak bernilai tambah terhadap produk atau kepuasan harus
dieliminasi
2. Adanya konsumen untuk selalu
meningkatkan mutu menjadi lebih tinggi
3. Selalu
diupayakan penyempurnaan berkesinambungan
4. Menekankan
pada penyederhanaan aktivitas dan peningkatan pemahaman terhadap aktivitas
Sistem Informasi Manufaktur adalah
suatu sistem berbasis komputer yang bekerja dalam hubungannya dengan Sistem
Informasi fungsional lainnya untuk mendukung manajemen perusahaan dalam
pemecahan masalah yang berhubungan dengan manufaktur produk perusahaan yang
pada dasarnya tetap bertumpu pada input,proses dan output.
v
Pengumpulan (pendokumentasian) data dari lingkungan
v
Pengujian data
v
Pemeliharaan data,untuk menjamin akurasi dan kemutakhiran data
v
Keamanan data untuk menghindari kerusakan serta penyalahgunaan data
v
Pengambilan data dalam bentuk laporan untuk memudahkan pengolahan data
yang lain
Sub Sistem
Output
Adalah informasi yang
dihasilkan dari hasil pengolahan data yang dapat dibagi 3 Bagian yaitu
produksi, persediaan dan kualitas dimana ketiganya ini tidak meninggalkan unsur
biaya yang terjadi didalamnya.
a. Sub sistem
produksi
Adalah segala hal yang
bersangkutan dengan proses yang terjadi disetiap divisi kerja atau pun
departemen yang mengukur produksi dalam hal waktu, menelusuri arus kerja dari
satu langkah berikutnya.
b. Sub sistem
persediaan
Tingkat persediaan
perusahaan sangat penting karena menggambarkan inestasi yang besar dimana suatu
barang dipengaruhi oleh jumlah unit yang dipesan dari pemasok setiap kalinya
dan tingkat persediaan rata-rata dapat diperkiraan dari separuh kuantitas
pesanan ditambah safety stock.
c. Sub sistem
kualitas
Adalah semua hal yang
berhubungan dengan kualitas, baik waktu, performa kerja mau pun pemilihan
supplier. Fungsi dari sub sistem kualitas adalah mengukur kualitas material
saat material diubah (proses control,maintenance,dan specification)
Sistem informasi manufaktur menggunakan komputer baik secara konseptual
mau pun sebagai suatu elemen dalam sistem produksi fisik. Ada pun yang termasuk
dalam komputer sebagai bagian dari sistem fisik adalah:
DEFINISI
SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR
Sistem
Informasi Manufaktur adalah suatu sistem berbasis komputer yang bekerja dalam
hubungannya dengan Sistem informasi
fungsional lainnya untuk mendukung manajemen perusahaan dalam pemecahan masalah
yang Berhubungan dengan manufaktur produk perusahaan yang pada dasarnya tetap
bertumpu pada input barang, proses dan Output barang.
MANFAAT
SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR
Manfaat
digunakannya sistem informasi manufaktur di dalam perusahaan adalah sebagai
berikut :
1. Hasil
produksi perusahaan lebih cepat dan tepat waktu karena sistem iinformasi manufaktur menggunakan
komputer sebagai alat proses data.
2. Arsip lebih
terstruktur karena menggunakan sistem database
3.Sistem
informasi manufaktur yang berupa hasil
produksi semakin cepat, tepat dan berkurangnya jumlah sisa bahan yang tidak
terpakai. (contoh: mengurangi human error,mengurai terjadinya
sistem yang error).
MODEL SISTEM
INFORMASI MANUFAKTUR
Input Data
/Informasi
Input data
berupa data interrnal , data internal merupakan data intern sistem keseluruhan
yang mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang berguna. Data ini
meliputi sumber daya manusia (SDM), material, mesin, dan hal lainnya yang
mendukung proses secara keseluruhan seperti transportasi, spesifikasi kualitas
material, frekuensi perawatan.
KOMPUTER
SEBAGAI BAGIAN DARI SISTEM FISIK
Adapun yang
termasuk dalam komputer sebagai bagian dari sistem fisik adalah:
- Computer Aided Design (CAD)
Program komputer untuk menggambar
suatu produk atau bagian dari suatu produk yang ingin digambarkan bisa diakili
oleh garisgaris maupun simbol-simbol yang memiliki makna tyertentu.CAD bisa
berupa gambar dimensi dan gambar 3
dimensi. CAD yang lebih sering disebut Computer Aided Engineering (CAE),
melibatkan penggunaan komputer untuk membantu rancangan produk yang di
manufaktur.
(contoh: dengan adanya Computer Aided Design mempercepat desain)
- Computer Aided Msanufacturing (CAM)
Penerapan komputer dalam proses produksi dimana mesin
yang dikendalikan komputer seperti bor dan mesin bubut menghasilkan
produk sesuai dengan spesifikasi yang diperoleh dari database rancangan.
Otomatisasi perusahaan sekarang ini
disertai teknologi CAM, karena produksi dapat berlangsung lebih cepat dan tepat
dibandingkan bila menerapkan tenaga manusia seutuhnya sehingga memungkinkan
berkurangnya sisa bahan produksi yang tidak berguna. CAM biasanya digunakan
oleh para insinyur dan arsitek dalam penerapannya.
(contoh: untuk : 1.mendapatkan produk bentuk konsisten, 2.
mengurangi sampah )
- Robotik (Industrial Robots/IR)
Penerapan komputer yang lain dalam
pabrik adalah robotik industrial. Alat yang secara otomatis menjalankan
tugas-tugas tertentu dalam proses manufaktur yang memungkinkan perusahaan untuk
memotong biaya dan mencapai tingkat kualitas yang tinggi, juga digunakan untuk
melakukan pekerjaan yang mngandung resiko seperti melakukan pekerjaan di tempat
yang bertemperatur tinggi sehingga mengakibatkan kinerja dan keefektigfan robot
kurang maksimal.
KOMPUTER
SEBAGAI SISTEM INFORMASI
- Sistem Pemesanan Kembali ( Re-order Point/ROP) (proses penggunan bahan baku cepat atau lambat)
Setelah kompuer pertama kali diterapkan
dan berhasil dalam area akuntansi, komputer diberikan tugas mengendalikan
persediaan(inventory control). Pendekatan
reaktif yang sederhana yaitu menunggu hingga saldo suatu jenis barang mencapai
tingkat tertentu dan kemudian memicu pesanan pembelian atau suatu proses
produksi. Tingkat barang yang berfungsi sebagai pemicu disebut titik pemesanan
kembali disebut sistem titik pemesanan kembali (re-order/ROP).
Beberapa
istilah dalam ROP antara lain::
-- Stock-out : Kehabisan persdiaan
-- Lead time : waktu
yang dibutuhkan pemasok untuk menigi pesanan
-- Safety
stock : persediaan aman
Rumus menghitung ROP :
R=LU+S
R= titik pemesanan kembali
L= Lead time pemasok
S= tingkat safety stock (dalam unit)
U= tingkat pemakaian ( jumlah unit yang digunakan atau terjual setiap
hari)
5 faktor untuk mengetahui re-order point:
- Quantity
- Kelandaian
- Normality
- Seasonal
- Buffer stock
Perusahaan
biasanya melakukan pemesanan sebelum stok habis sama sekali, dengan demikian
selalu ada kesempatan bagi perusahaan untuk melakukan kegiatannya sambil
menunggu pengiriman dari pemasok yang belum datang, atau penggunaan stok akan
dikurangi selama jangka lead time. Jika kekosongan stok terjadi, perusahaan
tidak dapat menjalankan proses produksinya yang mengakibatkan perusahaan rugi.
Kegiatan
Operasional Manufaktur selain didukung oleh Sistem Informasi
Manufaktur, juga didukung oleh beberapa system ang dipergunakan sebagai
pengganti Sistem Informasi Manufaktur, yakni:
- CIM (Computer Integrated Manufacturing) adalah suatu sistem yang menggabungkan berbagai teknik untuk menciptakan produk manufaktur yang berkualitas tinggi secara efisien
- ROP (Re-Order Point) adalah suatu sistem yang didasarkan pada keputusan pembelian berdasarkan titik pemesanan kembali
- MRP (Material Requirements Planning) adalah suatu sistem yang digunakan untuk perencanaan bahan baku dalam proses produksi
- MRP II (Material Resource Planning) adalah suatu sistem yang dipergunakan untuk memperkecil persediaan dan penggunaan mesin secara efektif dengan memadukan MRP dan penjadwalan produksi dan operasi pada bengkel kerja
- JIT (Just In Time) adalah suatu sistem yang dipergunakan untuk mengatur bahan baku dan barang jadi agar tetap dalam keadaan minimum dan tiba tepat waktu kerja pada saat diperlukan.
Sub Sistem
Input
Sub sistem
input terdiri dari
- Sistem Informasi akuntansi
Mengumpulkan data intern yang menjelaskan operasi
manufaktur dan data lingkungan yang menjelaskan transaksi perusahaan dengan
pemasok. Sebagai contoh, pegawai produksi memasukan data ke dalam terminal
dengan menggunakan kombinasi media Sebagai contoh pegawai produksi memasukan data ke
dalam terminal dengan menggunakan kombinasi media yang dapat dibaca mesin dan
keyboard. Media berbentuk dokumen dengan bar code yang dapat dibaca secara
optik atau dngan tanda pensil yang dapat dibaca secara optik, dan kartu plastik
dengan garis-garis catatan yang dapat dibaca secara magnetis. Setelah dibaca
data ditransmisikan ke komputer pusat untuk memperbarui database..
- Sub sistem Industrial engineering (IE)
Industrial Engineering merupakan analisis sistem yang
terlatih khusus yang mempelajari operasi manufaktur dan membuat saran-saran
perbaikan. Industrial engineering terdiri dari proyekproyek pengumpulan data
khusus dari dalam perusahaan yang menetapkan berapa lama waktu yang dibutuhkan
untuk suatu produksi.
c. Sub
sistem Intelijen Manufaktur
Sub sistem Intelijen manufaktur
berfungsi agar manajemen manufaktur tetap mengetahui perkembangan terakhir
mengenai perkembangan terakhir mengenai sumber-sumber pekerja, material dan
mesin. Ada pun yang termasuk dalam sub sistem iintelijen manufaktur adalah :
1. Informasi pekerja, manajemen manufaktur
harus memperhatikan serikat pekerja yang
mengorganisasikan para
pekerja perusahaan. Baik dalam sistem kontrak,, tak berjangka maupun borongan.
2. Sistem
formal, manajemen manufaktur memulai arus informasi pekerja dengan menyiapkan
permintaan pekerja yang dikirimkan ke departemen sumber daya manusia dan data
dari berbagai elemen lingkungan yang menghubungkan kepada pihak pelamar.
3. Sistem
informal, arus informasi antar pekerja dan manajemen manufaktur sebagian besar
bersifat informal arus itu berupa kontak harian antara pekerja dan manajer
mereka.
Sub sistem
kualitas mempunyai pendekatan khusus untuk meningkatkan kualitas produksinya denganmenggunakan
total uality management (TQM) yaitu manajemen keseluruhan perusahaan sehingga
perusahaan unggul dalam semua dimensi produk dan jasa yang penting bagi semua
pelanggan.
Keyakinan
dasar yang melandasi TQM adalah:
- Kualitas ditentukan oleh pelanggan dan manajemen yang digunakan
- Kualitas dicapai oleh manajemen
- Kualitas adalah seluruh tanggung jawab seluruh penghuni perusahaan.
- Sub sistem biaya
Komponen biaya termasuk dalam semua subsistem yang
ada. Tujuan perusahaan manufaktur secara umum adalah mencapai keuntungsn dari
hasil penjualan produknya. Oleh karena itu , sebuah sistem informasi tidak akan
pernah terlepas unsur biaya yang terjadi didalamnya. Sub sistem biaya berfungsi
untuk mengukur biaya yang terjadi selama proses produksi terjadi. Unsur-unsur
pengndalian biaya ada 2 yaitu standar kerja yang baik dan sistem untuk
melaporkan rincian kegiatan saat trjadinya proses produksi yang akurat.
Sub sistem biaya dibagi menjadi yaitu:
v Biaya Pemeliharaan
Biaya pemeliharaan//biaya
penyimpanan biasanya dinyatakan sebagai presentase biaya tahunan dari barang,
mencakup kerusakan, pencurian, keusangan, pajak dan asuransi.
v Biaya
pembelian
Mencakup biayabiaya yang terjadi
saat material dipesan, waktu pembelian, biaya telpon, biaya sekretaris, biaya
formullir pesanan pemblian dan sebagainya.
Pengertian MRP/Material
requirement planning
Material Requirement Planning / Perencanaan
Kebutuhan Bahan Baku)
suatu konsep dalam
manajemen produksi / operasi yang membahas tentang cara yang tepat kuantitas
dalam perencanaan kebutuhan bahan baku dalam proses produksi yang cukup,
sehingga bahan yang dibutuhkan dapat tersedia sesuai dengan yang direncanakan.
Penggunaan model
persediaan MRP yang efektif mengharuskan manajer operasi mengetahui hal-hal
sebagai berikut :
(1) Jadwal induk produksi (apa yang akan dibuat
dan kapan akan dilakukan),
contoh: pruduction master plan production budget
(2) Spesifikasi atau bill of material (bagaimana produk akan dibuat),
Contoh: Buku resep, production manual, kualitas
standar.
(3) Ketersediaan persediaan (apa yang ada di
persediaan),
Contoh:
safety stock
(4) Pesanan yang harus dipenuhi kapan dan harus datang(apa yang dipesan),
Contoh: ROP
(5) Lead time (berapa lama waktu yang diperlukan
untuk mendapatkan berbagai komponen , waktu yang terlama untuk suatu proses
produksi terjadi).
Tujuan MRP :
(1) Meminimalkan (minimum = 0) persediaan dimana
pembelian bahan baku dilakukan sebatas yang diperlukan saja.
(2) Mengurangi risiko karena keterlambatan produksi atau pengiriman ( jadwal udah ditentukan) janji komitmen = realita
(3) Komitmen yang realistis, dimana jadual produksi diharapkan dapat dipenuhi sesuai rencana, sehingga komitmen terhadap pengiriman barang dapat dilakukan secara lebih realistis
(4) Meningkatkan efisiensi, karena jumlah persediaan, waktu produksi dan waktu pengiriman barang dapat direncanakan lebih baik sesuai dengan jadual induk produksi costnya lebih kecil dibanding benefit pada periode dlu sebelum MRP dan sesudah harus lebih besar = (C<B)0 harusnya lebih kebil C<B)n
(2) Mengurangi risiko karena keterlambatan produksi atau pengiriman ( jadwal udah ditentukan) janji komitmen = realita
(3) Komitmen yang realistis, dimana jadual produksi diharapkan dapat dipenuhi sesuai rencana, sehingga komitmen terhadap pengiriman barang dapat dilakukan secara lebih realistis
(4) Meningkatkan efisiensi, karena jumlah persediaan, waktu produksi dan waktu pengiriman barang dapat direncanakan lebih baik sesuai dengan jadual induk produksi costnya lebih kecil dibanding benefit pada periode dlu sebelum MRP dan sesudah harus lebih besar = (C<B)0 harusnya lebih kebil C<B)n
Manfaat MRP :
Ø
Peningkatan pelayanan dan kepuasan konsumen dan saat kapan dan karena apa? ( sesuai
dengan waktu konsumen yang diinginkan)
Ø
Peningkatan pemanfaatan fasilitas dan tenaga
kerja ( memanfaatkan fasilitas semua tanpa ada yang menganggur)
Ø
Perencanaan dan penjadualan persediaan yang lebih
baik ( ada fakta)
Ø
Tanggapan yang lebih cepat terhadap perubahan dan
pergeseran pasar
Ø
Tingkat persediaan menurun tanpa mengurangi
pelayanan kepada konsumen (sesuai dengan kegiatan perusahannya).
Manfaat Integrasi MRP dan JIT :
1. Penggabungan sistem MRP dan sistem JIT di
dalam pabrik akan memberikan manfaat yang terbaik dari keduanya
2. Penggabungan ini menghasilkan jadual utama / jadual induk produksi yang baik
3. Adanya kebutuhan persediaan yang akurat dari sistem MRP
4. Terlihat adanya penurunan persediaan barang dalam proses karena penggunaan sistem JIT
5. Sistem MRP sangat efektif dalam mengurangi persediaan
Sumber :
http://analisisdanperencanaansistemuki.blogspot.co.id/2014/06/sistem-informasi-manufacturing-jit-mrp.html
2. Penggabungan ini menghasilkan jadual utama / jadual induk produksi yang baik
3. Adanya kebutuhan persediaan yang akurat dari sistem MRP
4. Terlihat adanya penurunan persediaan barang dalam proses karena penggunaan sistem JIT
5. Sistem MRP sangat efektif dalam mengurangi persediaan
Sumber :
http://analisisdanperencanaansistemuki.blogspot.co.id/2014/06/sistem-informasi-manufacturing-jit-mrp.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar